Feeds:
Pos
Komentar

Seperti biasa pagi ini akuk ke kantor naik motor..
Hatiku masih sumpek seperti kemaren..
Sesaakkk..

Melalui iPod ‘abal-abal’ aku dengarkan lagu Kasmaran hasil download kemaren.. aku sendiri tak tahu..terhiburkah aku dengan lagu itu.. yang jelas lagu itu aku putar dan aku ulang terus.. bahkan seharian kemaren pun begitu… Aku juga gak tahu kenapa aku suka lagu itu…

Pagi-pagi aku buka mIrc aku rindu dengan temen chat kuk kemaren… Maaf aku belum minta ijin mencantumkan namanya disini..
Pagi ini seseorang mencoba menghiburku.. dia memberikan puisi-puisinya… Berikut chating aku dengannya….

<aku ganti biar gak ketahuan> kenapa harus cerai
<C0_Mampukah_AKU_Menceraikan_mu> yah.. lg ada masalah..
<C0_Mampukah_AKU_Menceraikan_mu> mengapa tak mudah mencoba hidup berpuisikan namamu
<C0_Mampukah_AKU_Menceraikan_mu> mungkin aku kasmaran
<C0_Mampukah_AKU_Menceraikan_mu> terlalu mencintaimu
<C0_Mampukah_AKU_Menceraikan_mu> mungkin kau pun menangis
<C0_Mampukah_AKU_Menceraikan_mu> menangis tentang diriku
<C0_Mampukah_AKU_Menceraikan_mu> oooh…… mengapa tak mudah mencoba hidup berpuisikan namamu
<aku ganti biar gak ketahuan> apa tali indah harus terkoyak hanya karena perisai ego masing2
<C0_Mampukah_AKU_Menceraikan_mu> tidak mudah menyatukan kaca hati yang terlanjur hancur..
<aku ganti biar gak ketahuan> seharusnya kaca hati itu di di simpan dalam dinding jedela jiwa yang murni jangan di pakai untuk menerminkan emosi yang ada sayang
<C0_Mampukah_AKU_Menceraikan_mu> Haruskah istri memunculkan egonya jika suami telah meruntuhkan egonya sendiri dihadapannya…
<aku ganti biar gak ketahuan> ego di ciptakan oleh kekeksalah hati, jika di redam dengan bening nya doa dan iklasnya iktiar..pasti semua ego akan tesikirir terbawa angin kedamaian
<C0_Mampukah_AKU_Menceraikan_mu> Jika ego suami telah diruntuhkan olehnya sendiri demi bahtera yang damai.. harapannya adalah istri tidak akan muncul egonya..
<C0_Mampukah_AKU_Menceraikan_mu> jika tetap muncul apa yang harus dilakukan.. <C0_Mampukah_AKU_Menceraikan_mu> msalah kecil yang dibesarkan secara berulang bukanlah cara kreatif untuk mempertahankan bahtera cinta…
<C0_Mampukah_AKU_Menceraikan_mu> Jodoh itu tidak datang sendiri… tetapi harus diraih dan dijaga dengan usaha yang keras oleh yang bersangkutan…
<C0_Mampukah_AKU_Menceraikan_mu> itulah takdir jodoh…
<C0_Mampukah_AKU_Menceraikan_mu> Kepincangan akan terjadi jika hanya satu sisi yang MAU menyadari takdir tersebut…
<aku ganti biar gak ketahuan> dinding cinta yang kita hias mungkin tak indah lagi  jika tali kasih bisa lagi di kuatkan apa mau di kata yang di atas maha pengatur
<C0_Mampukah_AKU_Menceraikan_mu> SUNGGUH tidak nyaman berdiri dengan kaki yang PINCANG….
<C0_Mampukah_AKU_Menceraikan_mu> Terlebih mengarungi samudra hidup.. dengan kaki Pincang.. ini bukan cobaan ini bukan ujian.. Tapi takdir jodoh BELUM BERJODOH…
<aku ganti biar gak ketahuan> tapi jika sudah bisa berdiri dengan kaki pincang laksana badai apapun pasti dapat di lalui dengan tenang
<aku ganti biar gak ketahuan> raih sebuah ketabahan yang di poles dengan kepasrahan yang di untai dengan kebersihan hati pasti akan lebih mudah untuk mengganti kaki yang hilang
<C0_Mampukah_AKU_Menceraikan_mu> Kaki yang sakit dan bervirus harus diamputasi.. itu hukum alam.. kenapa harus dipertahankan.. jika ia akan menjadikan hati yang bersih menjadi kotor dan berkerak…
<C0_Mampukah_AKU_Menceraikan_mu> menjaga hati lebih utama dari alam seisinya…
<aku ganti biar gak ketahuan> yap
<aku ganti biar gak ketahuan> hati adalah lautan persada keutuhan hidup
<C0_Mampukah_AKU_Menceraikan_mu> pengganti kaki yang hilang adalah tongkat yang setia kepada tuannya… yang TIDAK AKAN PERNAH membangkang
<C0_Mampukah_AKU_Menceraikan_mu> setia dalam menemani dan menunggu tuannya…
<C0_Mampukah_AKU_Menceraikan_mu> jika tuannya akan berjalan..dengan senang hati dan tanpa alasan tongkat itu akan mendukung si tuan..
<aku ganti biar gak ketahuan> jika yang ada cuma tongkat apakah adil buat hati , jika jiwa kosong tanpa ada rasa cinta
<C0_Mampukah_AKU_Menceraikan_mu> siapakah suami… siapakah istri…
<aku ganti biar gak ketahuan> laksana seorang pengemis buta yang berpatokan khusus pada tongat yang tidak bisa di ajak diskusi dalam hidup
<C0_Mampukah_AKU_Menceraikan_mu> jiwa yang kosonglah yang akan membiarkan kaki yang sakit tetap dipelihara…
<C0_Mampukah_AKU_Menceraikan_mu> layakkah bagi seorang istri mengeluarkan egonya sedangkan suami telah meruntuhkan egonya sendiri…
<aku ganti biar gak ketahuan> btw u di mana?
<C0_Mampukah_AKU_Menceraikan_mu> layakkah bagi seorang istri menuntut harga diri dari suami sedangkan suami telah meruntuhkan harga diri dihadapan istrinya…
<C0_Mampukah_AKU_Menceraikan_mu> layakkah bagi seorang istri menuntut kemulyaan dari suami sedangkan suami telah meruntuhkan kemulyaan dirinya dihadapan istrinya… demi memulyakan istrinya..
<C0_Mampukah_AKU_Menceraikan_mu> bekasi…
<aku ganti biar gak ketahuan> dah ada putra mas?
<C0_Mampukah_AKU_Menceraikan_mu> 3
<aku ganti biar gak ketahuan> SEKARANG PROSESNYA UDAH LOM
<C0_Mampukah_AKU_Menceraikan_mu> sedang dikonsultasikan dengan penguasa hidup
<aku ganti biar gak ketahuan> ohh
<aku ganti biar gak ketahuan> mas ker di mana?
<C0_Mampukah_AKU_Menceraikan_mu> semoga Tuhan mau memberi tanda-tandanyua <C0_Mampukah_AKU_Menceraikan_mu> kelapa gading
<C0_Mampukah_AKU_Menceraikan_mu> kamu ce pa co ?
<C0_Mampukah_AKU_Menceraikan_mu> Kasmaran – OST
<C0_Mampukah_AKU_Menceraikan_mu> http://freedownload.mp3-search.hu/
<C0_Mampukah_AKU_Menceraikan_mu> mungkin aku kasmaran
<C0_Mampukah_AKU_Menceraikan_mu> terlalu mencintaimu
<C0_Mampukah_AKU_Menceraikan_mu> mungkin kau pun menangis
<C0_Mampukah_AKU_Menceraikan_mu> menangis tentang diriku
<C0_Mampukah_AKU_Menceraikan_mu> oooh…… mengapa tak mudah mencoba hidup berpuisikan namamu
<C0_Mampukah_AKU_Menceraikan_mu> mencintaimu…… melukaimu…
<C0_Mampukah_AKU_Menceraikan_mu> Kita tak harus memiliki…… getar dalam hidupku…., mengapa……
<C0_Mampukah_AKU_Menceraikan_mu> mencintaimu…., menemukanmu…… <C0_Mampukah_AKU_Menceraikan_mu> kau tak pantas harus kumengerti…kudapat cinta kau lukai..
<C0_Mampukah_AKU_Menceraikan_mu> aku…kini….kasmaran….
<aku ganti biar gak ketahuan> mang masalah yach kalau aku cowok
<C0_Mampukah_AKU_Menceraikan_mu> gak.. hany ingin memahami tulisan kmu dari sudut pandang ce pa co..
<aku ganti biar gak ketahuan> kalau menurut kamu apa?
<C0_Mampukah_AKU_Menceraikan_mu> aku sambil dengerin lagu itu
<aku ganti biar gak ketahuan> ohh
<C0_Mampukah_AKU_Menceraikan_mu> co
<aku ganti biar gak ketahuan> iya aku cowok
<aku ganti biar gak ketahuan> aku cowok mas dan aku pernah gagal dalam pernikahan dini
<C0_Mampukah_AKU_Menceraikan_mu> 2 malem kemaren dan kemarennya aku menangis untuk mempertimbangkan kata “cerai” muncul dalam pikiranku
<C0_Mampukah_AKU_Menceraikan_mu> aku coba buka poto-2 kami di komputer.. poto anakku.. saat kami ceria ber 5. Sungguh demi Tuhan Aku tak kuasa membendung air mataku…
<C0_Mampukah_AKU_Menceraikan_mu> kmu dah punya anak?
<aku ganti biar gak ketahuan> lom

itu chatku dengannya…